Impian Palsu Jelata Kecil
Cuping telinga masih memerangkap lantang retoriknya
menebar segenap lelorong kampung kami
memujuk hati
setiap kami bersatu dibelakangnya
membangunkan iasme
menegakkan pengaruhnya
berterik hari
berdingin malam
memerah upaya kemenangan
berhimpun bersorak mengangkat tangan tergenggam
membenihkan harapan
dari tekad dan kobar politikus
kami bersama menyapa salam
setiap jelata
membaja janji
membina keykinan kami
kami bersama memacakkan bendera'merentang sepanduk
banner ke gergasi selogan dan potret
dengan kerja keras tulang kering kami
Tidakkah dia yang mesra menjejaki jemari salaman kami
memeluk manja nenek datu kami yang uzur tua
mengusap anak-anak kami
merendah diri
tidak takut memijak jejantas buruk kami
menaburkan janji pintu ke pintu
melakarkan keutuhan kampung
Tidakkah dia telah berada di puncak
dan tidak kita temukannya lagi
menghulur salam
bertanya khabar saat rumah kami renyuk
dirobohkan jentera berat
kami terkontang-kanting mencari perteduhan
saat mereka berkata jelata lebih di utamakan
Tiba-tiba mereka datang
menawarkan rumah sewaan seumur hidup
yang mereka sulap dengan janji hak-milik
sebagai selogan keperihatinan
Utuh Karya Jaya
22/08/2010
Tombovo,Putatan