Pena Sajak; Lahirnya Sajak Sepi

Tanak Perkuburan Islam Jln Durok Tenom

SEPI
sering ingin bicara
di depan pintu
dalam jaga
juga lena
ia terus bicara
di mana sepi
dan tersisih itu
siaga menanti
janji sebuah kematian
kecil besar
berkuasa
dan apapun yang bernyawa
sepi mengkhabarkan kita
lewat uban di kepala
kudrat yang lelah memacu keinginan
atau tiba-tiba
dan di mana-mana saja
ia menerpa tanpa pesan

Pena Sajak:Adiladha Di Kampung

Buras Pulut yang senomin dengan bugis

Salah satu makanan penting kepada keluarga bugis bila menyambut raya.Tanpa buras macam hilang sesuatu hidangan dalan sekian banyaknya hidangan di hari raya.Buras pulut,buras nasi dan tapai manis(sekarang orang panggil tapai madu) semua boleh di nikmati di hari raya sahaja.terutama di rumah keluarga bugis

Pena Saja:Waktu-waktu Sukar

                                             Masa Lalu Yang Bertanya

saat masa lalu menjenguk
diluar panorama mula  berkaca-kaca
bertanya berat pada hati

yang baru di lahirkan                                                                                      
semua menjadi tajam dan jelas
titis air di atas atap zink
menebarkan seribu makna
akan kebesaran Ilahi
suara serangga malam
desir angin di dedaunan
menempatkan aku jauh di sudut dunia
melihat sisa usia yang ada
di atas tangan kehambaan
aku meminta
"pilihlah aku sebagai umat Kekasih-Mu"


utuh karya jaya
11/11/2010
Putatan,Sabah

Pena Sajak:Memasyarakatkan Pembacaan Puisi Dan Mengeluarkannya Dari Belengu Elitsme


 

Pembacaan Puisi Di Tengah Masyarakat

Sedari masa remaja,saat masih mentah dalam dunia penulisan,saya sering mengidamkan pembacaan puisi dapat saya temui di mana-mana.tetapi ianya hanya sekadar impian anak kecil yang nakal tika itu.Kemudiannya sehingga saat ini tidak juga aku temui di mana-mana.sekalipun sudah 20 tahun menulis.

Pena Sajak:Melihat Wajah Sastera Ini

budaya-pop.blogspot.com

Bila membaca karya-karya matang,kita sering di motivasikan untuk membina kesuksesan pengkaryaan lewat perjalanan panjang pemerhatian.Memberikan kita sebagai penulis hingusan harapan untuk terus mendaki kematangan karya.Juga sekian banyak imignasi indah untuk kita terus menjadi pembaca setia dan peneleiti yang tekun

Pena Sajak: Kembali Beraya dari Keningau

 

Dusun Mangga dan Durian Yang Terbiar





Pondok Rehat di Lereng Bukit    

SEBUAH PONDOK USANG


Menatap paya kerinduan menyapa
Ayah dan ibu tercungap-cungap
Melepaskan lelah petani
Ibu yang tidak henti menghulurkan tangan
Membina impian anak-anak bersama
Meski gering
Hasil tani di jinjing
Menawar kerendahan hati


Sebuah pondok usang
Tempat ayah dan ibu
Mengesat peluh pekat
Menyuapi kami
Membekalkan kami dengan material
Ke gedung-gedung ilmu
yang materialistik

Hari ini pondok usang
Tetap Setia Menyapa ingatan kami
Mulus kami dari kota
Mengimbau kudrat tua ayah dan ibu
Saat anak-anaknya berjaya
Entah ke mana
Walau sekadar sekali semusim perayaan


Utuh Karya Jaya
Taman Ketiau
21/01.2010

Pena Sajak:Menjelang Adilfitri

 

Bulan Purnama Menjelang Adilfitri


Dua Hari menjelang Syawal bilangan jemaah Terawih semakin berkurangan.Sudah menjadi tebiat buruk kebanyakan orang islam seminggu menjelang Adilfitri solah terawih akan beransur lenggang.

PENA SAJAk:Beberapa Sajak Pernah Di Kirim Mengunakan Nama Asal

Karya-Karya Yang Bertahun Tertangguh

Skrip Drama Radio

CATATAN HARI

Inilah adanya...
sebuah harapan
tidak pernah tercicir
meskipun jalan resah
terbentang di hadapan
dan putus asas membuntuti hanyunan langkah

Pena Sajak:Nama Wanita Dalam Sajak

MIMPI HATI

Aku ingin bermimpi
Dalam malam kelam
Damai
Dan penuh cinta
Penuh Cita
Saat hari-hari kian tenat

Aku ingin bangkit
Di awal hari
Tika resah mengalir bersama wudhu
Atas sejadah
Mengugut malam dengan argumentasi basi
Aku ingin sekali
Hati penuh cinta
Tika Kembali kepada-Nya
Sekalipun nyawa jadi galang ganti


Cafe Sky Dome
Kompleks Karamunsing,Kota kinabalu
28.2.2008




 Sajak ini terbit di Utusan Borneo dua tahun lalu.Kali terakhir aku menghantarkan karya ke media cetak.

Pena sajak: Merealisasikan sajak yang sekian lama tertangguh

                                                                                 Impian Palsu Jelata Kecil

Cuping telinga masih memerangkap lantang retoriknya
menebar segenap lelorong kampung kami
memujuk hati
setiap kami bersatu dibelakangnya
membangunkan iasme
menegakkan pengaruhnya
berterik hari
berdingin malam
memerah upaya kemenangan
berhimpun bersorak mengangkat tangan tergenggam
membenihkan harapan
dari tekad dan kobar politikus

kami bersama menyapa salam
setiap jelata
membaja janji
membina keykinan kami
kami bersama memacakkan bendera'merentang sepanduk
banner ke gergasi selogan dan potret
dengan kerja keras tulang kering kami

Tidakkah dia yang mesra menjejaki jemari salaman kami
memeluk manja nenek datu kami yang uzur tua
mengusap anak-anak kami
merendah diri
tidak takut memijak jejantas buruk kami
menaburkan janji pintu ke pintu
melakarkan keutuhan kampung
Tidakkah dia telah berada di puncak
dan tidak kita temukannya lagi
menghulur salam
bertanya khabar saat rumah kami renyuk
dirobohkan jentera berat
kami terkontang-kanting mencari perteduhan
saat mereka berkata jelata lebih di utamakan

Tiba-tiba mereka datang
menawarkan rumah sewaan seumur hidup
yang mereka sulap dengan janji hak-milik
sebagai selogan keperihatinan


Utuh Karya Jaya
22/08/2010
Tombovo,Putatan

Selamat Datang Ke blogger PENA SAJAK

Selamat Datang Ke blogger PENA SAJAK
  Beberapa hari sebelmnya saya berbual-bual dengan rakan mengenai blog.Kebetulan ada beberapa rakan lain mendapat khidmatnya secara percuma.Saya melihat kemampuannya membina rakan atau link dengan begitu cepat sekali sekalipun blogger yang di buatnya belum memakan masa selama sebulan.

  Aku meluahkan apa yang menghantui saya selama ini tentang blog yang langsung tidak pernah di kunjungi orang.Menyebabkan saya membiarkan blog begitu saja tanpa penylenggaraan.Orang kata kehilangan motivasi untuk menulis.

  Beliau menasihatkan saya untuk membuat blog mengenai setiap bidang yang kita tahu.Berkongsi dengan sesiapa saja tentang pandangan dan pengetahuan kita tentang suatu bidang.Kita tidak boleh melihat pengetahuan kita tidak bernilai atau terlalu remeh,kerana dalam sesetengah setuasi ianya amat berguna kepada orang lain.Terutama yang cinta kepada pengetahuan.

  Kemudian saya tergerak untuk membuat blog mengenai kumpulan-kumpulan sajak saya.sajak yang sekian lamanya saya tulis dan tidak mendapat mendapat pendedahan di media cetak dalam Malaysia.Kebanyakanya sajak ini berpartisipasi di media cetak mahupun elektronik di negara jiran.Beberapa buahnya pernah memenangi hadiah sagu hati dalam peraduan dengan mengunakan nama wanita.Diterbitkan di media cetak juga dengan mengunaan nama wanita.

  Melihat kepada realiti pembaca tidak suka pembaca artikel berjela-jela kecuali pengkhususan dan keinginanyang tinggi,saya menghadkan tiga ke lima saja setiapkali tanpil.Cuba membawakan pergolakan dan setuasi waktu persekitaran dan diri saya sendiri sewaktu menulis sajak-sajak tersebut.Moga-moga Allah SWT memberikan saya kekuatan ingatan untuk mencatat apa yang seadanya di balik lahirnya ungkapan kalimah tersebut.Jadi selain sajak saya akan menyelitkan catatan ringkas persoalan yang cuba di angkat oleh sajak tersebut.Disamping pencetus kepada lahirya sajak itu.

  Manakala ruang iklan dapat juga mendatangkan sesuatu kepada saya secara ikhlasnya tertama sekali semangat untuk menulis.Iklan yang ada di bekalkan oleh Nuffang.com.my (advertising)dengan bayaran sekali klik 50 sen Malaysia Ringgit.Namun untuk permulaannya ini mungkin tidak dapat di aktifkan lagi kerana masih baru.Pengaktifannya memerlukan waktu.

  Dengan terbitnya blogger PENA SAJAK ini ianya dapat membuka lembaran penulisan karya-karya hasil tulisan saya sejak bertahun lamanya ke tatapan pengiat sastera.Disamping dapat pula saya menampung keperluan hidup saya sekadarnya melalui advertising melalui klik pengunjung.Kebetulan saya tidak ada pekerjaan dewasa ini,yang sedang cuba beralih bidang dari kerja-kerja berat kontraktor kepada perkhidmatan berasaskan design seperti kad nama,letterhead,template dalam psd dan lain-lainnya.
  Citra Pena Rasa
    (31/07/2010)
Putatan,Kota Kinabalu,
Sabah